Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fintech Siapkan Teknologi Pengaman Kejahatan Siber

image-gnews
Logo OVO. Ovo.id
Logo OVO. Ovo.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi finansial (fintech) penyelenggara sistem pembayaran menyiapkan strategi pengamanan untuk memproteksi diri dari fraud atau kejahatan keuangan siber. PT Dompet Karya Anak Bangsa atau GO-PAY misalnya yang berfokus pada tindakan pencegahan untuk meningkatkan keamanan dari segi pengguna.

Simak: Jumlah Penyelenggara Fintech Legal Tembus 106

“Saat ini kami sedang menunggu izin dari Bank Indonesia untuk menerapkan penggunaan sidik jari (fingerprint) dalam verifikasi transaksi GO-PAY, hal ini akan sangat membantu melindungi keamanan pengguna,” ujar Head of IT Governance GO-PAY, Ganesha Saputra, kepada Tempo, Rabu 10 April 2019.

Adapun, GO-PAY sebelumnya juga telah menerapkan penggunaan one time password (OTP), personal identification number (PIN), hingga kebijakan batas maksimal transaksi dan saldo yang hanya berlaku untuk pengguna yang sudah terverifikasi.

Salah satu modus kejahatan siber yang sempat terjadi adalah penipuan melalui pengiriman pesan kode verifikasi oleh pelaku kejahatan siber (fraudster) kepada pengguna. Sejumlah saldo milik pengguna akan terkuras jika kode verifikasi tersebut berhasil didapatkan oleh fraudster. Ganesha menuturkan untuk itu GO-PAY terus melakukan edukasi kepada pengguna agar terhindar dari penipuan berbasis social engineering ini.

“Kami mengajak dan mengedukasi masyarakat juga pengguna mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan informasi,” katanya. Langkah keamanan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengaktifkan PIN transaksi, memverifikasi data pengguna dengan mengunggah KTP, termasuk menjaga kerahasiaan kode OTP yang diterima.

Hal senada juga dilakukan oleh PT Visionet Internasional (OVO), yang menitikberatkan pada sistem keamanan berlapis dalam proses pengisian data dalam aplikasi, untuk melindungi perusahaan dan data pelanggan dari aksi kejahatan siber.

“Kami melakukannya baik secara manual maupun otomatis dengan teknologi artificial intelligence (AI),” ucap Direktur OVO Harianto Gunawan. Dia mengatakan dalam hal ini OVO menggandeng mitra ketiga yaitu perusahaan keamanan yang berbasis di Singapura, CashShield. “Sehingga kami menjamin bahwa setiap transaksi dan data pelanggan dilindungi, dan tidak dapat diretas dengan mudah.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

3 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.


OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

8 hari lalu

TaniFund. X.com
OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?


Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

10 hari lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

51 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

52 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

56 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

56 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

56 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

57 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

57 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.